HARUSNYA
HANYA ADA ALLAH DALAM HATI KITA
Bersyukurlah
kita kepada Allah, Allah Ta’ala telah menciptakan kita dan Allah Ta’ala telah
pilih kita…. Termasuk hati yang Allah Ta’ala isi dengan kalimah yang agung…. Kalimah
yang tinggi…. Kalimah yang mulia…. Kalimah yang sangat besar…. Dan kalimah yang
sangat berat, yang melebihi beratnya diantara langit dan bumi ini.
Segungguhnya
kalimah ini punya satu makna…. Punya satu maksud yang sangat besar. Dan punya
satu amanah yang sangat tinggi…. Maksud daripada kalimah ini, setelah Allah Ta’ala
hadiahkan benih-benih dalam hati-hati kita, mudah lidah kita menggerakkan
kalimah ini. Sesungguhnya kalimah ini punya maksud….
Allah
mau dalam hati kita, kita hendak menafikan, kita hendak mentiadakan seluruh
keyakinan-keyakinan kita kepada mahkluk, keyakinan-keyakinan kita kepada benda,
keyakinan-keyakinan kita kepada asbab, keyakinan-keyakinan kita kepada keduniaan-keduniaan
ini. Allah Ta’ala hanya mau….. dalam hati-hati kita hanya ada Allah….
Jangankan
kita nafikan Allah dengan benda-benda ini, sedangkan kita sejajarkan Allah
bersama dengan benda-benda dalam hati kita pun Allah Ta’ala akan sangat murka….
Sebagaimana kita mau… bahwa di hati kita… di hati kita ini hanya ada kebaikan-kebaikan….
Allah Ta’ala pun menghendaki di dalam hati kita hanya ada satu kebaikan… dan
kebaikan itu kebaikan yang sangat besar, yakni kebesaran Allah. Kebaikan yang
sangat mulia, kemuliaan Allah. Ketinggian yang sangat besar, ketinggian Allah
SWT.
Allah
Ta’ala mau….. kita keluarkan seluruh keyakinan-keyakinan kepada benda, kepada
asbab, kepada segala-gala yang telah Nampak… dan Allah Ta’ala mau…kita hanya
yakin kepada Allah. Kepada dzat yang Maha Ghaib, yakni Allah SWT. Allah Ta’ala
mau…. Bahwa di dalam hati kita, tidak ada keyakinan bahwa makanan ini bisa
mengenyangkan kita…. Allah Ta’ala sangat menghendaki bahwa jangan sampai dalam
hati kita ini ada keyakinan bahwa dengan makanan bisa menghilangkan rasa lapar….
Allah Ta’ala sangat menginginkan bahwa bukan dengan air…. Allah Ta’ala sangat
menginginkan… jangan sampai dalam hati kita ada keyakinan dengan air bisa menghilangkan
dahaga….
Allah
Ta’ala mau…. bahwa dalam hati kita… yang menghilangkan rasa lapar hanya Allah…
yang menghilangkan rasa dahaga hanya Allah.. yang bisa menyembuhkan berbagai
macam penyakit hanya Allah…. yang bisa menghilangkan lelah hanya Allah…. Yang bisa
mendatangkan kebahagiaan hanya Allah… perasaan-perasaan inilah yang
sangat-sangat dikehendaki oleh Allah SWT dalam hati-hati kita…
Allah
Ta’ala telah mengutus ribuan bahkan puluhan ribu, dan ratusan ribu para anbiya….
Untuk satu maksud saja, tidak ada maksud-maksud yang lain. Allah Ta’ala telah
mengutus Nabi NUh sampai seterusnya… Nabi Muhammad SAW, semata-mata untuk
berusaha bagaimana di dalam hati-hati manusia ini hanya ada kebesaran Allah SWT…
Nabi
Nuh… dia pandai buat kapal… tapi Nabi Nuh tak pernah diperintah oleh Allah SWT,
untuk mengajarkan kepada kaumnya agar kaumnya ini pandai membuat kapal… Allah
SWT mengutus Nabi Idris, tapi Allah Ta’ala tidak memberi amanah, tidak
perintahkan Nabi Idris supaya bisa mengajarkan kepada kaumnya bisa membuat
pakaian-pakaian yang bagus..
Allah
SWT mengutus Nabi Daud bisa membuat kerajinan-kerajinan tangan, bisa membuat
baju besi, pedang, lembing dan senjata-senjata yang tangguh, perisai…. Tapi Allah
SWT sama sekali tidak pernah menitipkan amanah itu walaupun sekali kepada Nabi
Daud…. Supaya ia sungguh-sungguh mengajarkan kepada kaumnya agar kaumnya pandai
membuat perkara itu semua….
Tapi
seluruh para Nabi… hadir ke permukaan bumi dengan membawa amanah daripada Allah
SWT untuk usaha mengajak manusia hanya yakin kepada Allah… mengeluarkan
kebesaran-kebesaran selain Allah dari dalam hati-hati manusia… hanya memasukkan
kebesaran Allah SWT dalam hati-hati kita. Keyakinan yang seperti inilah yang
Allah Ta’ala mau, ada di dalam hati-hati kita…. Kita harus yakin….
Bahwa
sehelai daun yang runtuh, yang gugur dari rantingnya… mau ada musim hujan
lebat, mau ada musim angina ataupun taka da musim apa-apa… bukan musim hujan
lebat, bukan musim angina kencang, apabila dia gugur.. ini karena keputusan Allah
SWT… sehelai daun dia jatuh. Dia gugur
dari rantingnnya… bukan karena dia telah tua… bukan karena angin yang kencang…
bukan karena hujan yang sangat lebat.. tapi semata-mata karena perintah Allah
SWT…
Keyakinan
yang seperti ini yang kita harus belajar….
Keyakinan
yang seperti ini yang mau kita usahakan….
Keyakinan
yang tidak berkesan dengan mahkluk….
Keyakinan
yang tidak sedikitpun tidak bercampur dan berdampingan dengan asbab-asbab
kebendaan …..
Keyakinan
yang tidak dikotori oleh benda-benda dunia….
Keyakinan
yang tidak dikotori oleh kesyirikan kepada Allah SWT..
Manfaat
dan mudharat hanya datang dari Allah SWT. Pisau bisa memotong apabila ada izin
dari Allah SWT… apabila tidak ada izin dari Allah SWT, maka pisau… pedang
setajam apapun tidak akan bisa memotong benda sehalus apapun… tetapi apabila
Allah SWT hendak memotong satu-satu benda, Allah Ta’ala tidak perlu berhajat
kepada pisau…
LAILAHAILLALLAH…..
Apabila
obat hendak menyembuhkan penyakit, obat ini berhajat kepada perintah Allah SWT.
Obat ini tidak bisa, tidak ada kuasa menyembuhkan penyakit tanpa izin Allah…
tapi apabila Allah Ta’ala hendak menyembuhkan penyakit seorang hamba maka Allah
Ta’ala kuasa dan tidak berhajat sedikitpun kepada obat..
LAILAHAILLALLAH…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar