Selasa, 30 Agustus 2016

HARUSNYA HANYA ADA ALLAH DALAM HATI KITA

HARUSNYA HANYA ADA ALLAH DALAM HATI KITA

Bersyukurlah kita kepada Allah, Allah Ta’ala telah menciptakan kita dan Allah Ta’ala telah pilih kita…. Termasuk hati yang Allah Ta’ala isi dengan kalimah yang agung…. Kalimah yang tinggi…. Kalimah yang mulia…. Kalimah yang sangat besar…. Dan kalimah yang sangat berat, yang melebihi beratnya diantara langit dan bumi ini.
Segungguhnya kalimah ini punya satu makna…. Punya satu maksud yang sangat besar. Dan punya satu amanah yang sangat tinggi…. Maksud daripada kalimah ini, setelah Allah Ta’ala hadiahkan benih-benih dalam hati-hati kita, mudah lidah kita menggerakkan kalimah ini. Sesungguhnya kalimah ini punya maksud….

Allah mau dalam hati kita, kita hendak menafikan, kita hendak mentiadakan seluruh keyakinan-keyakinan kita kepada mahkluk, keyakinan-keyakinan kita kepada benda, keyakinan-keyakinan kita kepada asbab, keyakinan-keyakinan kita kepada keduniaan-keduniaan ini. Allah Ta’ala hanya mau….. dalam hati-hati kita hanya ada Allah….

Jangankan kita nafikan Allah dengan benda-benda ini, sedangkan kita sejajarkan Allah bersama dengan benda-benda dalam hati kita pun Allah Ta’ala akan sangat murka…. Sebagaimana kita mau… bahwa di hati kita… di hati kita ini hanya ada kebaikan-kebaikan…. Allah Ta’ala pun menghendaki di dalam hati kita hanya ada satu kebaikan… dan kebaikan itu kebaikan yang sangat besar, yakni kebesaran Allah. Kebaikan yang sangat mulia, kemuliaan Allah. Ketinggian yang sangat besar, ketinggian Allah SWT.

Allah Ta’ala mau….. kita keluarkan seluruh keyakinan-keyakinan kepada benda, kepada asbab, kepada segala-gala yang telah Nampak… dan Allah Ta’ala mau…kita hanya yakin kepada Allah. Kepada dzat yang Maha Ghaib, yakni Allah SWT. Allah Ta’ala mau…. Bahwa di dalam hati kita, tidak ada keyakinan bahwa makanan ini bisa mengenyangkan kita…. Allah Ta’ala sangat menghendaki bahwa jangan sampai dalam hati kita ini ada keyakinan bahwa dengan makanan bisa menghilangkan rasa lapar…. Allah Ta’ala sangat menginginkan bahwa bukan dengan air…. Allah Ta’ala sangat menginginkan… jangan sampai dalam hati kita ada keyakinan dengan air bisa menghilangkan dahaga….

Allah Ta’ala mau…. bahwa dalam hati kita… yang menghilangkan rasa lapar hanya Allah… yang menghilangkan rasa dahaga hanya Allah.. yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit hanya Allah…. yang bisa menghilangkan lelah hanya Allah…. Yang bisa mendatangkan kebahagiaan hanya Allah… perasaan-perasaan inilah yang sangat-sangat dikehendaki oleh Allah SWT dalam hati-hati kita…

Allah Ta’ala telah mengutus ribuan bahkan puluhan ribu, dan ratusan ribu para anbiya…. Untuk satu maksud saja, tidak ada maksud-maksud yang lain. Allah Ta’ala telah mengutus Nabi NUh sampai seterusnya… Nabi Muhammad SAW, semata-mata untuk berusaha bagaimana di dalam hati-hati manusia ini hanya ada kebesaran Allah SWT…

Nabi Nuh… dia pandai buat kapal… tapi Nabi Nuh tak pernah diperintah oleh Allah SWT, untuk mengajarkan kepada kaumnya agar kaumnya ini pandai membuat kapal… Allah SWT mengutus Nabi Idris, tapi Allah Ta’ala tidak memberi amanah, tidak perintahkan Nabi Idris supaya bisa mengajarkan kepada kaumnya bisa membuat pakaian-pakaian yang bagus..

Allah SWT mengutus Nabi Daud bisa membuat kerajinan-kerajinan tangan, bisa membuat baju besi, pedang, lembing dan senjata-senjata yang tangguh, perisai…. Tapi Allah SWT sama sekali tidak pernah menitipkan amanah itu walaupun sekali kepada Nabi Daud…. Supaya ia sungguh-sungguh mengajarkan kepada kaumnya agar kaumnya pandai membuat perkara itu semua….

Tapi seluruh para Nabi… hadir ke permukaan bumi dengan membawa amanah daripada Allah SWT untuk usaha mengajak manusia hanya yakin kepada Allah… mengeluarkan kebesaran-kebesaran selain Allah dari dalam hati-hati manusia… hanya memasukkan kebesaran Allah SWT dalam hati-hati kita. Keyakinan yang seperti inilah yang Allah Ta’ala mau, ada di dalam hati-hati kita…. Kita harus yakin….

Bahwa sehelai daun yang runtuh, yang gugur dari rantingnya… mau ada musim hujan lebat, mau ada musim angina ataupun taka da musim apa-apa… bukan musim hujan lebat, bukan musim angina kencang, apabila dia gugur.. ini karena keputusan Allah SWT…  sehelai daun dia jatuh. Dia gugur dari rantingnnya… bukan karena dia telah tua… bukan karena angin yang kencang… bukan karena hujan yang sangat lebat.. tapi semata-mata karena perintah Allah SWT…
Keyakinan yang seperti ini yang kita harus belajar….
Keyakinan yang seperti ini yang mau kita usahakan….
Keyakinan yang tidak berkesan dengan mahkluk….
Keyakinan yang tidak sedikitpun tidak bercampur dan berdampingan dengan asbab-asbab kebendaan …..
Keyakinan yang tidak dikotori oleh benda-benda dunia….
Keyakinan yang tidak dikotori oleh kesyirikan kepada Allah SWT..

Manfaat dan mudharat hanya datang dari Allah SWT. Pisau bisa memotong apabila ada izin dari Allah SWT… apabila tidak ada izin dari Allah SWT, maka pisau… pedang setajam apapun tidak akan bisa memotong benda sehalus apapun… tetapi apabila Allah SWT hendak memotong satu-satu benda, Allah Ta’ala tidak perlu berhajat kepada pisau…
LAILAHAILLALLAH…..

Apabila obat hendak menyembuhkan penyakit, obat ini berhajat kepada perintah Allah SWT. Obat ini tidak bisa, tidak ada kuasa menyembuhkan penyakit tanpa izin Allah… tapi apabila Allah Ta’ala hendak menyembuhkan penyakit seorang hamba maka Allah Ta’ala kuasa dan tidak berhajat sedikitpun kepada obat..

LAILAHAILLALLAH…..








Tidak ada komentar:

Posting Komentar